Rabu, 28 Nov 2012 07:44 WIB
Fahmi memaparkan, jumlah penangguran di Indonesia masih tinggi, yaitu sekitar 7,24 juta jiwa, karena terjadinya kesenjangan besar antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Ini bisa berdampak luas terhadap stabilitas sosial dan ekonomi, terutama kriminalitas dan kemiskinan.
Di sisi lain, banyaknya pengangguran ini karena kurangnya pengusaha yang mampu menyerap tenaga kerja, kian besar jumlah pengusaha, maka kian banyak tenaga kerja yang bisa diserap.
Berdasarkan survei Bank Dunia pada 2008, jumlah pengusaha Indonesia baru pada kisaran 1,56 persen dari total penduduk. Sementara, negara-negara ASEAN lainnya, sepertu Singapura, Thailand, dan Malaysia dua-tiga kali lipat lebih tinggi.
Dalam upaya meningkatkan jumlah pengusaha di tanah air, FE USU berkomitmen melalui kurikulum yang disahkan pada 2011. Isi kurikulum yang digodok di bawah kepemimpinan Dekan FE USU, alm Jhon Tafbu Ritonga, itu antara lain, setiap mahasiswa mulai Angkatan 2011 bisa menjadi pengusaha andal.
Caranya, papar Fahmi, mahasiswa dibekali berbagai mata kuliah kewirausahaan seperti praktik bisnis, praktik kewirausahaan, anatomi korporasi, praktik perbankan, dan praktik pendukung lainnya seperti ekonomi, akuntansi dan manajemen.
Mahasiswa ini dibantu Dewan Pengarah yang terdiri dari Fahmi Natigor Naustion, Wahyu Ario Pratomo, dan Ami Dilham. Selain itu, juga dibantu tim pelatih (mentor) sebanyak delapan orang yang merupakan dosen-dosen muda fakultas ini.
"Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat mengubah paradigmanya tidak lagi bercita-cita menjadi pegawai negeri atau karyawan perusahaan," jelasnya.
Out of the box
Fahmi menjelaskan, tidak seperti di universitas lain di Indonesia yang belajar kewirausahaan berbentuk perkuliahan di kelas, maka program EDP FE USU yang digagas dan didirikan (alm) Jhon Tafbu Ritonga ini mengambil cara di luar kebiasaan (out of the box). (gas)
sumber
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/11/28/90471/edp_fe_usu_bertekad_lahirkan_wirausaha_sesungguhnya
Medan,
(Analisa). Program pembangunan kewirausahaan atau entrepreneurship
development program (EDP) Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
(FE USU) bertekad melahirkan wirausaha sesungguhnya.
"Tekad ini
kami kedepankan karena program ini dirancang melalui pendekatan bisnis
sesungguhnya," ungkap Dewan Pengarah EDP FE USU, Fahmi Natigor Nasution
dan Wahyu Ario Pratomo, kepada Analisa, Sabtu (24/11). Program EDP ini
sendiri diangkat menjadi tema Dies Natalis FE USU yang ke-51, yaitu
"Dengan EDP FE USU Menghasilkan Wirausaha yang Sesungguhnya".Fahmi memaparkan, jumlah penangguran di Indonesia masih tinggi, yaitu sekitar 7,24 juta jiwa, karena terjadinya kesenjangan besar antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Ini bisa berdampak luas terhadap stabilitas sosial dan ekonomi, terutama kriminalitas dan kemiskinan.
Di sisi lain, banyaknya pengangguran ini karena kurangnya pengusaha yang mampu menyerap tenaga kerja, kian besar jumlah pengusaha, maka kian banyak tenaga kerja yang bisa diserap.
Berdasarkan survei Bank Dunia pada 2008, jumlah pengusaha Indonesia baru pada kisaran 1,56 persen dari total penduduk. Sementara, negara-negara ASEAN lainnya, sepertu Singapura, Thailand, dan Malaysia dua-tiga kali lipat lebih tinggi.
Dalam upaya meningkatkan jumlah pengusaha di tanah air, FE USU berkomitmen melalui kurikulum yang disahkan pada 2011. Isi kurikulum yang digodok di bawah kepemimpinan Dekan FE USU, alm Jhon Tafbu Ritonga, itu antara lain, setiap mahasiswa mulai Angkatan 2011 bisa menjadi pengusaha andal.
Caranya, papar Fahmi, mahasiswa dibekali berbagai mata kuliah kewirausahaan seperti praktik bisnis, praktik kewirausahaan, anatomi korporasi, praktik perbankan, dan praktik pendukung lainnya seperti ekonomi, akuntansi dan manajemen.
Mahasiswa ini dibantu Dewan Pengarah yang terdiri dari Fahmi Natigor Naustion, Wahyu Ario Pratomo, dan Ami Dilham. Selain itu, juga dibantu tim pelatih (mentor) sebanyak delapan orang yang merupakan dosen-dosen muda fakultas ini.
"Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat mengubah paradigmanya tidak lagi bercita-cita menjadi pegawai negeri atau karyawan perusahaan," jelasnya.
Out of the box
Fahmi menjelaskan, tidak seperti di universitas lain di Indonesia yang belajar kewirausahaan berbentuk perkuliahan di kelas, maka program EDP FE USU yang digagas dan didirikan (alm) Jhon Tafbu Ritonga ini mengambil cara di luar kebiasaan (out of the box). (gas)
sumber
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/11/28/90471/edp_fe_usu_bertekad_lahirkan_wirausaha_sesungguhnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar