Senin, 26 Nov 2012 08:24 WIB
Fahmi yang didampingi Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan FE USU, Wahyu Ario Pratomo, memaparkan, pada semester ganjil TA 2012 ini jumlah dosen pegawai negeri sipil (PNS) di FE USU sebanyak 106 orang, dosen alihdaya/outsourcing (46), pegawai PNS (44), pegawai alihdaya (15), jumlah mahasiswa (6.202) dan jumlah kelas (938).
"Ruang kelas yang ada seluruhnya 40 ruang kelas. Tapi, saat ini FE USU mampu melangsungkan perkuliahan dengan jumlah 938 kelas dengan memanfaatkan segenap sumber daya yang ada," jelasnya.
Hasil kinerja
Efisiensi optimum FE USU 2012 yang selama lebih tujuh tahun terakhir dipimpin (alm) Jhon Tafbu Ritonga sebagai dekan, papar Fahmi lagi, ialah rasio antara dosen PNS dan mahasiswa 1 : 59, rasio total dosen : mahasiswa (1 : 41), rasio pegawai : dosen (1 : 3), rasio pegawai : mahasiswa (1 : 105), dan rasio pegawai : sivitas akademika (1 : 108).
Kemudian, untuk indeks prestasi kumulatif (IPK), Fahmi merincikan, untuk program sarjana (S1) tiga prodi yaitu Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, dan Manajemen, rata-rata sudah di atas 3, masa studi di bawah empat tahun dan rerata usia di bawah 23 tahun.
Untuk program S1 ekstensi Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, dan Manajemen, juga rata-rata meraih IPK di atas 3 dengan masa studi di bawah tiga tahun dan usia rata-rata di bawah 26 tahun.
Sedangkan untuk Prodi Diploma (D-3) Akuntansi dan Sekretaris, masa studi rata-rata 2,5 tahun dengan IPK 3 dan usia di bawah 22 tahun. Hanya D-3 Keuangan yang masa studinya di atas tiga tahun. Namun, menurut Fahmi, ini terjadi karena sempat ingin "keluar dari sistem yang dijalankan".
Hingga saat ini, FE USU sudah memiliki 22.936 alumni. Untuk tahun ajaran baru, fakultas ini mampu menampung 1.746 mahasiswa baru. Jumlah ini setara dengan rata-rata jumlah mahasiswa baru sebuah perguruan tinggi swasta (PTS).
Pembantu Dekan I ini menjelaskan, kondisi itu merupakan pencapaian selama ini. "Efisiensi optimum ini sudah memanfaatkan secara maksimal semua sumber daya yang ada. Tanpa bantuan rektorat atau negara, maka efisiensi optimum ini tidak bisa ditingkatkan lagi," katanya meyakinkan.
Diakuinya, diperlukan terobosan untuk meningkatkan efisiensi optimum yang berhasil ditorehkan kepemimpinan (alm) Jhon Tafbu Ritonga ini.
Tanpa terobosan, minimal menjaga kinerja saat ini, maka sangat sulit meningkatkan kinerja itu. Bahkan, bukan tidak mungkin efisiensi optimum tersebut akan mengalami penurunan. (gas)
Sumber
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/11/26/89974/kinerja_fe_usu_sudah_capai_efisiensi_optimal
"Kinerja FE USU Sudah Capai Efisiensi Optimal"
Medan,
(Analisa). Selama beberapa tahun terakhir hingga tahun akademik (TA)
2012/2013, kinerja Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (FE USU)
telah mencapai efisiensi optimal. Kinerja ini akan sulit ditingkatkan
kecuali USU khususnya pemerintah mendorong perubahan-perubahan ke arah
positif.
"Hanya
pemerintah dan pihak universitas yang dapat meningkatkan kinerja itu di
masa depan. Tanpa itu, efisiensi optimum saat ini sudah tidak bisa
ditingkatkan," kata Pembantu Dekan (PD) I FE USU, Fahmi Natigor
Nasution, kepada wartawan, usai peringatan Dies Natalis ke-51 fakultas
ini, Sabtu (24/11).Fahmi yang didampingi Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan FE USU, Wahyu Ario Pratomo, memaparkan, pada semester ganjil TA 2012 ini jumlah dosen pegawai negeri sipil (PNS) di FE USU sebanyak 106 orang, dosen alihdaya/outsourcing (46), pegawai PNS (44), pegawai alihdaya (15), jumlah mahasiswa (6.202) dan jumlah kelas (938).
"Ruang kelas yang ada seluruhnya 40 ruang kelas. Tapi, saat ini FE USU mampu melangsungkan perkuliahan dengan jumlah 938 kelas dengan memanfaatkan segenap sumber daya yang ada," jelasnya.
Hasil kinerja
Efisiensi optimum FE USU 2012 yang selama lebih tujuh tahun terakhir dipimpin (alm) Jhon Tafbu Ritonga sebagai dekan, papar Fahmi lagi, ialah rasio antara dosen PNS dan mahasiswa 1 : 59, rasio total dosen : mahasiswa (1 : 41), rasio pegawai : dosen (1 : 3), rasio pegawai : mahasiswa (1 : 105), dan rasio pegawai : sivitas akademika (1 : 108).
Kemudian, untuk indeks prestasi kumulatif (IPK), Fahmi merincikan, untuk program sarjana (S1) tiga prodi yaitu Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, dan Manajemen, rata-rata sudah di atas 3, masa studi di bawah empat tahun dan rerata usia di bawah 23 tahun.
Untuk program S1 ekstensi Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, dan Manajemen, juga rata-rata meraih IPK di atas 3 dengan masa studi di bawah tiga tahun dan usia rata-rata di bawah 26 tahun.
Sedangkan untuk Prodi Diploma (D-3) Akuntansi dan Sekretaris, masa studi rata-rata 2,5 tahun dengan IPK 3 dan usia di bawah 22 tahun. Hanya D-3 Keuangan yang masa studinya di atas tiga tahun. Namun, menurut Fahmi, ini terjadi karena sempat ingin "keluar dari sistem yang dijalankan".
Hingga saat ini, FE USU sudah memiliki 22.936 alumni. Untuk tahun ajaran baru, fakultas ini mampu menampung 1.746 mahasiswa baru. Jumlah ini setara dengan rata-rata jumlah mahasiswa baru sebuah perguruan tinggi swasta (PTS).
Pembantu Dekan I ini menjelaskan, kondisi itu merupakan pencapaian selama ini. "Efisiensi optimum ini sudah memanfaatkan secara maksimal semua sumber daya yang ada. Tanpa bantuan rektorat atau negara, maka efisiensi optimum ini tidak bisa ditingkatkan lagi," katanya meyakinkan.
Diakuinya, diperlukan terobosan untuk meningkatkan efisiensi optimum yang berhasil ditorehkan kepemimpinan (alm) Jhon Tafbu Ritonga ini.
Tanpa terobosan, minimal menjaga kinerja saat ini, maka sangat sulit meningkatkan kinerja itu. Bahkan, bukan tidak mungkin efisiensi optimum tersebut akan mengalami penurunan. (gas)
Sumber
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/11/26/89974/kinerja_fe_usu_sudah_capai_efisiensi_optimal